Suasana kampus tampak berbeda dari biasanya ketika Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan dan Pendidikan Profesi Ners menyambut kedatangan tim asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes) pada 26-29 Februari 2025. Asesmen lapangan yang berlangsung selama empat hari tersebut menjadi momen krusial dalam proses akreditasi dan penjaminan mutu kedua program studi yang memiliki peran vital dalam menghasilkan tenaga kesehatan profesional di tanah air.
Rangkaian kegiatan dimulai pada Rabu, 26 Februari 2025, dengan pertemuan pembukaan yang dihadiri oleh pimpinan institusi, dekan fakultas, ketua program studi, para dosen, perwakilan mahasiswa, dan tim asesor. Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan dan Pendidikan Profesi Ners masing-masing menyampaikan presentasi komprehensif tentang profil program studi, capaian pembelajaran, implementasi kurikulum, dan berbagai inovasi yang telah dilakukan. Tim asesor yang terdiri dari para pakar di bidang kebidanan menyampaikan gambaran umum proses asesmen dan aspek-aspek kunci yang akan dievaluasi. Pertemuan awal ini berlangsung dalam atmosfer profesional yang sarat dengan semangat perbaikan berkelanjutan. Kemudian dilanjutkan peninjauan terhadap fasilitas pendukung pembelajaran, termasuk laboratorium skills, ruang simulasi klinik, perpustakaan, dan ruang konsultasi. Observasi langsung juga dilakukan terhadap proses pembelajaran praktikum untuk menilai kesesuaian dengan standar kompetensi nasional dan internasional.
Hari kedua, 27 Februari 2025, diisi dengan agenda verifikasi dokumen dan wawancara , tim asesor melakukan pembahasan komprehensif dengan unit penjaminan mutu tentang mekanisme evaluasi internal dan tindak lanjut dari hasil evaluasi yang telah dilakukan. Setelah melakukan koordinasi internal, wawancara dengan setiap pokja kriteria untuk mengkonfirmasi dokumen pendukung LED prodi. Tim asesor secara teliti memeriksa bukti-bukti fisik terkait tata kelola, kurikulum, proses pembelajaran, kerja sama institusional, dan hasil penelitian serta pengabdian masyarakat.
Memasuki hari terakhir, 28 Februari 2025dengan berbagai pemangku kepentingan.Wawancara dilakukan secara terpisah dengan para dosen, mahasiswa, alumni, serta mitra dari rumah sakit, puskesmas, dan klinik yang menjadi tempat praktik mahasiswa. Diskusi mendalam terjadi terutama terkait integrasi teori dan praktik, pencapaian kompetensi lulusan, serta adaptasi program studi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi terkini dalam bidang kebidanan.Tim asesor juga secara khusus menggali informasi tentang implementasi interprofessional education yang menjadi salah satu keunggulan program.
Memasuki hari terakhir, 29 Februari 2025, tim asesor melakukan pembahasan komprehensif, melakukan koordinasi internal, kemudian menyampaikan umpan balik awal dalam pertemuan penutup yang dihadiri seluruh civitas akademika.
Dalam pertemuan penutup, tim asesor menyampaikan apresiasi atas komitmen kuat kedua program studi dalam menyelenggarakan pendidikan berkualitas. Beberapa aspek yang mendapat penilaian positif meliputi pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang adaptif, sistem preceptorship yang terstruktur, publikasi ilmiah dosen dan mahasiswa yang meningkat signifikan, serta program pengabdian masyarakat yang berdampak langsung pada peningkatan kesehatan masyarakat. Rekomendasi untuk pengembangan mencakup penguatan riset kolaboratif interdisipliner, peningkatan fasilitas simulasi berbasis teknologi terkini, perluasan jaringan kerjasama internasional, dan pengembangan metode pembelajaran inovatif yang mengintegrasikan teknologi digital. Meskipun hasil akhir akreditasi baru akan diumumkan beberapa bulan kemudian, suasana optimisme terasa kental di kalangan seluruh civitas akademika. Dengan berakhirnya rangkaian asesmen lapangan ini, kedua program studi semakin mantap melangkah untuk mewujudkan visinya sebagai penyelenggara pendidikan kesehatan yang unggul dan berkontribusi nyata dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.